Asosiasi Pemain Italia [AIC], sama dengan Asosiasi Pemain sepak bola Profesional Indonesia [APPI] di Indonesia, menampik gagasan Serie A memangkas upah pemain. Menurut AIC, gagasan itu di rasa membuat malu serta edan.

Sudah diketahui, Serie A musim 2019/2020 harus dibatalkan sebab wabah virus corona. Keadaan ini membuat beberapa club diklaim alami kritis finansial sebab penghasilan turun.

Tidak ada laga serta nasib musim 2019/2020 juga belum jelas. Ini membuat penghasilan club dari hak siar serta laga jadi tidak tentu. Kegiatan komersial yang lain juga terpengaruh.

Serie A selanjutnya mengadakan pertemuan dengan club serta AIC untuk mengulas nasib beberapa pemain. Faksi Serie A menyetujui inspirasi club untuk lakukan pemotongan upah. Namun, hal tersebut tidak diterima perwakilan asosiasi pemain atau AIC.

Pemain Serie A Tolak Potong Upah
Wakil Presiden AIC, Umberto Calagno, ada dalam pertemuan di antara Serie A serta 20 club pada Senin (7/4/2020) waktu lalu. Pada pertemuan itu, faksi Serie A menyetujui club memangkas upah pemain sampai sepertiga dari jumlahnya semestinya.

” Itu proposal yang membuat malu serta tidak bisa diterima. Jelas jika mereka cuma ingin beberapa pemain bayar kerusakan yang dikarenakan oleh kritis, ” kata Umberto Calagno.

Dari 20 club Serie A, 19 club setuju mengenai gagasan pemotongan upah. Sedang satu club tidak memberi suara yaitu Juventus. Karena, pemain Juventus terlebih dulu menyarankan pada club untuk memangkas upah mereka sepanjang wabah virus corona menempa.

” Salah satu sisi yang berkaitan dari sikap Serie A ialah penyebutan jika team harus membicarakan perkembangan kontrak dengan pemain individu, ” lebih Umberto Calagno.

Ketetapan Edan dari Serie A
Presiden AIC, Damiano Tommasi, mengomentari keras ketetapan yang diambil club serta Serie A. Damiano Tommasi memandang pemain tidak semestinya dikorbankan untuk masih berjalannya usaha club.

Baca juga: 7 Manager Paling baik di Dunia Versus Fans : Guardiola Nomor Dua, Klopp?

” Saya tidak dapat mengerti nalar usaha dibalik tingkah laku ini : tempatkan pemain untuk protagonis penting, dalam kondisi yang jelek, saat hampir kesemua orang telah berdiskusi dengan club bagaimanakah cara keluar dari kritis ini bersama, ” membuka Damiano Tommasi.

” Rasa-rasanya edan buat saya. Tingkah laku liga tidak dapat dimengerti di saat semacam ini, ” tuturnya.

Damiano Tommasi memandang jalan keluar yang pas ialah negosiasi lagi kontrak di antara club serta pemain. Karena, pemain masih kerja sampai Maret serta sekarang juga masih jalankan program dari team pelatih.

1 COMMENT

Leave a Reply